Mulai Dari, Saya..
Pertama kali untuk memutuskan bagaimana saya harus menulis di blog ini, apakah saya harus menjadi seorang Lady Rumondor, layaknya seperti di kampus, atau apakah saya harus menjadi seorang Lady Rumondor, layaknya seperti di rumah, di desa, di kost, di tempat-tempat dimana mereka tidak akan menemukan diri saya yang pendiam dan sering menyendiri.
Sampai pada akhirnya saya hanya ingin untuk menjadi saya. Untuk menjadi seorang Lady. Lady yang seperti diri saya mau, bukan berdasarkan Lady yang ada di kepala setiap orang yang mengenal saya.
Saya ingin bebas menulis disini. Bebas untuk mengungkapkan apa yang ada di kepala saya tanpa harus memikirkan bagaimana reaksi orang-orang di sekitar saya. Bagaimana kalo mereka tidak suka ? Bagaimana kalau tulisan ini akhirnya tidak kunjung menemukan pembacanya ? Lebih dari pertanyaan-pertanyaan itu, saya ingin menulis untuk diri saya sendiri. Memuaskan hasrat saya yang sudah bertahun-tahun saya pendam dalam diam. Untuk berbagi.
Awalnya,
Saya hanyalah seorang siswa sekolah menengah kejuruan yang sangat suka membaca, kemudian menulis berdasarkan apa yang saya lihat, apa yang saya rasakan.
Dari seorang siswa yang cukup punya pengaruh positif di sekolah, saya berubah menjadi seorang mahasiswa asing di sebuah kota besar yang belum pernah saya kunjungi. Jauh. Jauh sekali dari orang-orang yang saya kenal. Saya datang, hanya untuk menyaksikan diri saya berubah perlahan-lahan.
Pelan-pelan. Diri saya yang lama semakin menyusut, dan rasanya seperti hilang menguap bersama dengan asap kendaraan di siang hari saat kemacetan menghampiri jalanan kota ini.
Saya sendiri. Menghindari orang banyak. Senyum dan berbicara seadanya. Proses untuk menyesuaikan diri yang sudah saya bayangkan akan berhasil ternyata gagal. Saya bertemu banyak orang, di kelas, di kampus, tapi tembok yang tanpa sengaja saya bangun saat pertama kali menginjakkan kaki di kota ini terlalu tinggi, terlalu besar dan membatasi saya ataupun mereka untuk menjadi dekat.
Akhirnya,
Hampir setahun saya ada di kota ini, saya punya empat teman yang sedikit dekat, ingin menyebut mereka sahabat. Tapi, saya bahkan tidak bisa berbicara dengan nyaman, tidak bisa menceritakan semua hal yang ada di kepala saya, tidak bisa berbagi lebih banyak kisah dengan mereka. Lagi-lagi tembok itu.
Saya, sedikit demi sedikit benar-benar kehilangan saya.
Saya, sedikit demi sedikit berusaha untuk mencari dan memeluk diri saya yang lama.
Saya, sedikit demi sedikit belajar untuk memahami dan memperbaiki.
Akhirnya lagi,
Saya ingin untuk berbicara lebih leluasa dengan mereka melalui tulisan. Dan halaman ini, adalah awal. Awal untuk saya mengungkapkan apa yang saya rasakan. Semuanya. Tanpa takut. Tanpa ada sekat yang menghalangi.
Siapapun yang akhirnya menemukan halaman ini.
Semoga kamu mengerti, jika menemukan banyak kesalahan.
Semoga kamu mau paham, bahwa saya sedang belajar.
Semoga ~
Saya yang terus belajar.
Saya hanyalah seorang siswa sekolah menengah kejuruan yang sangat suka membaca, kemudian menulis berdasarkan apa yang saya lihat, apa yang saya rasakan.
Dari seorang siswa yang cukup punya pengaruh positif di sekolah, saya berubah menjadi seorang mahasiswa asing di sebuah kota besar yang belum pernah saya kunjungi. Jauh. Jauh sekali dari orang-orang yang saya kenal. Saya datang, hanya untuk menyaksikan diri saya berubah perlahan-lahan.
Pelan-pelan. Diri saya yang lama semakin menyusut, dan rasanya seperti hilang menguap bersama dengan asap kendaraan di siang hari saat kemacetan menghampiri jalanan kota ini.
Saya sendiri. Menghindari orang banyak. Senyum dan berbicara seadanya. Proses untuk menyesuaikan diri yang sudah saya bayangkan akan berhasil ternyata gagal. Saya bertemu banyak orang, di kelas, di kampus, tapi tembok yang tanpa sengaja saya bangun saat pertama kali menginjakkan kaki di kota ini terlalu tinggi, terlalu besar dan membatasi saya ataupun mereka untuk menjadi dekat.
Akhirnya,
Hampir setahun saya ada di kota ini, saya punya empat teman yang sedikit dekat, ingin menyebut mereka sahabat. Tapi, saya bahkan tidak bisa berbicara dengan nyaman, tidak bisa menceritakan semua hal yang ada di kepala saya, tidak bisa berbagi lebih banyak kisah dengan mereka. Lagi-lagi tembok itu.
Saya, sedikit demi sedikit benar-benar kehilangan saya.
Saya, sedikit demi sedikit berusaha untuk mencari dan memeluk diri saya yang lama.
Saya, sedikit demi sedikit belajar untuk memahami dan memperbaiki.
Akhirnya lagi,
Saya ingin untuk berbicara lebih leluasa dengan mereka melalui tulisan. Dan halaman ini, adalah awal. Awal untuk saya mengungkapkan apa yang saya rasakan. Semuanya. Tanpa takut. Tanpa ada sekat yang menghalangi.
Siapapun yang akhirnya menemukan halaman ini.
Semoga kamu mengerti, jika menemukan banyak kesalahan.
Semoga kamu mau paham, bahwa saya sedang belajar.
Semoga ~
Saya yang terus belajar.
Mantap neng, boleh penulisannya lebih kata² yang gampang dipahami, aya rasa penulisannya terlalu berbelit². Dan untukmu berubah itu tidak mudah, butuh tahapan. Kamu bukan mencoba untuk menyendiri, atau membangun tembok, tapi kamu sedang mencari teman terbaik. Jujur saya salah satu orang yang bertindak gegabah dalam memilih teman saat masuk perguruan tinggi, saya memilih orang yg cukup dibilang berprestasi, dan baik pada saya mungkin juga dia hanya memanfaatkan saya. Tapi setelah saya pilih, cuman beberapa orang yg terpilih sampai saat ini. Semangat menemukan jati dirimu yang dulu yaa ππππ
BalasHapusAw aw aw terimakasih yaa sudah baca ini, untuk saran²nya π» pokoknya saya cintaa kamu wkwk π semangat kuliah and see u soon π«π«
BalasHapusKerenππ
BalasHapuswew gomawo π»π
Hapus